Wow, amazing sekali dengan hari ini. Saya bisa melatih dua kemandirian yang sama untuk kedua anak saya. Untuk Javas, latihan kemandirian yang ingin saya latih adalah belajar berwudhu; sedangkan untuk Hizli adalah belajar makan sendiri. Khusus untuk Hizli, karena saya tidak mau terlalu memaksanya, mengingat usia nya juga masih dua tahun; jadi ketika saya menyiapkan latihan kemandirian A, misalnya, dan dia menunjukkan bahwa dia siapnya untuk kemandirian B, ya maka kemandirian B lah yang akan saya latihkan padanya.
Seperti hari ini, berdasar target yang sudah saya tulis sebelumnya, seharusnya Hizli masih berlatih TT. Namun, karena saya sudah memutuskan untuk men-skip dulu latihan tersebut sampai sebulan ke depan, maka harusnya pindah ke target berikutnya yaitu merapikan/mengembalikan mainan sendiri ke tempatnya; tetapi karena Hizli menunjukkan bahwa dirinya siap untuk berlatih makan sendiri, maka jadilah keterampilan itu yang saya latihkan kepada Hizli.
Alhasil, hari ini Javas berlatih wudhu dan Hizli berlatih makan sendiri. Alhamdulillah Javas sudah hapal urutan wudhu, karena memang sebelumnya sudah pernah saya perkenalkan. Hanya saja, dia masih sering mendahulukan bagian kiri terlebih dahulu daripada bagian kanan. Mungkin ini karena Javas tipikal left-handed person, dia lebih banyak beraktifitas dengan tangan kiri seperti menulis, membawa barang, memegang sesuatu, dll. Sampai-sampai hal itu terbawa ke wudhu; bahkan ketika makan pun, walau sudah terbiasa dengan tangan kanan, terkadang masih suka melakukannya dengan tangan kiri. Berarti yang masih menjadi PR saya adalah: menguatkan lagi hal-hal syariat mana yang harus dilakukan dengan tangan kanan/bagian kanan dulu; dan hal-hal mana yang boleh dilakukan dengan tangan kiri/bagian kiri.
Hizli, alhamdulillah, menunjukkan kemauannya untuk bisa makan sendiri. Hal ini terlihat ketika saat waktu sarapan, saya memberikan sarapan kepada si abang dan Hizli pun memintanya untuk memegang sendiri wadah sarapan tersebut. Dari cara Hizli memegang mangkuk dan membawanya ke kursi, saya perhatikan bahwa sudah tidak ada masalah. Cara memegangnya sudah cukup kokoh dan ketika membawanya pun, dia sudah berhati-hati dan berusaha agak mangkuk tidak miring. Lalu ketika mulai makan, Hizli sudah otomatis menggunakan tangan kanan, karena mungkin dia bukan left-handed seperti abangnya. Tapi beberapa hal yang saya perhatikan masih menjadi PR buat saya adalah: posisi Hizli memegang sendok masih terlalu dekat dengan kepala sendok dan gerakan tangannya ketika munyuap masih belum fokus. Untuk hal ini, seiring berjalannya waktu dan banyaknya berlatih, saya yakin Hizli akan memperbaiki dirinya sendiri.
#LatePost
Tangerang, 7 Maret 2017
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
Ulat yang rakus itu tak kan selamanya merusak kecantikan dedaunan. Ada suatu masa ketika Allah memintanya ber-tahannuts dalam kepompongnya. Kemudian atas kehendak Allah, keluarlah ia menjadi seekor kupu-kupu cantik yang memberikan manfaat. Sekiranya begitulah harapan pada diri saya. Semoga blog ini menjadi lembaran-lembaran bermanfaat yang mencatatnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tugas Chukyuu 5
Komono Kitchen Hal yang dilakukan: 1.Mencuci piring dan peralatan masak setelah selesai masak 2.Mengelap cipratan minyak pada dinding da...
No comments:
Post a Comment