Hari ini, memasuki hari ke-46 dalam perjalanan proyek saya dan tentunya teman-teman lainnya di Ruang Berkarya Ibu. Dua hari lalu, sejak postingan saya pada Day 43, ternyata kondisi perasaan saya masih belum stabil untuk melanjutkan proyek ini. Pagi ini, Alhamdulillah keadaan menjadi normal. Namun ha itu bukan tanpa sebab. Qodarullah kemarin, saya kedatangan buku MDDMAK karya Mbak Andita Aryoko. Saya belum sempat membacanya sampai selesai, karena masih ada hutang 2 buku lain yang masih saya baca. Tetapi saya sempat membacanya sedikit-sedikit. Lalu dari tulisan beliau, ada kutipan yang sangat menyentuh saya dan seakan membakar kembali semangat saya untuk melanjutkan kelangsungan proyek saya ini. Begini tulisan tersebut berbunyi:
Saya berharga. Saya diciptakan spesial dengan segala kekuatan yang telah ter-install dalam diri. Sebab saya berharga dari apa yang terhimpun di dalam jiwa, bukan yang terletak pada harta.
Kalimat itu seakan merasuk ke dalam diri saya, yang kemudian membuat air mata saya meleleh. Saya teringat pada beberapa kali saya membandingkan 'harta' yang saya miliki dengan yang orang lain miliki. Ketika saya melihat milik orang lain lebih dari saya, saat itu saya merasa bahwa saya tidak ada apa-apanya. Saya pun teringat ketika melihat kesuksesan yang orang lain miliki, ternyata saya tidak memilikinya dan hanya terkungkung pada sebuah tempat bernama, rumah. Beberapa hal itu yang selama ini menggelayut dalam benak saya dan rupanya menjadi mental block tersendiri bagi produktifitas saya. Padahal, jalan hidup setiap orang berbeda; pun dengan kadar harta dan kesuksesan orang berbeda. Tak bisa saya menyamakan harta dan sukses orang lain dengan harta dan sukses versi saya.
Kemarin siang itu, seketika saya merenung sejenak setelah membaca kutipan tulisan di atas. Saya merenungi hal-hal yang saya miliki, baik berupa kekayaan materi maupun non materi.
Saya tinggal pada sebuah rumah yang aman dan nyaman; meskipun ini rumah sewaan, tetapi kami sekeluarga hidup dengan tenang di sini. Lalu saya melihat mobil yang kami miliki; meskipun hanya satu dan usianya hampir lima tahun, tetapi kendaraan itu yang mengantar kami kemana pun dengan nyaman, sehingga kami tak kehujanan atau kepanasan. Bahkan mobil itu menjadi salah satu media bagi kami untuk menjalin silaturahmi dan ukhuwah dengan keluarga dan teman kami. Lalu saya teringat pada suami saya yang begitu menyayangi dan mencintai saya dengan segala kekurangan dan keburukan sifat yang saya miliki. Beliau tak pernah mengeluh, pun tak pernah meminta saya untuk menjadi orang lain. Beliau sangat menerima saya apa adanya!! Bukankah itu harta yang sesungguhnya yang harus saya syukuri?? Lalu saya melihat kedua anak lelaki saya yang tumbuh dan berkembang dengan sehat, yang Masya Allah tumbuh dengan cerdas dan kritis. Bukankah, lagi-lagi, itu harta sesungguhnya dari Allah yang Dia anugrahkan kepada saya melalui rahim saya?? Lalu saya teringat pada keadaan saya saat ini yang bisa dengan nyaman membersamai tumbuh kembang anak saya sejak mereka lahir, hingga saat ini. Saya bisa dengan bahagia memberikan ASI kepada mereka secara langsung, tanpa perlu memerahnya seperti ibu-ibu lain yang bekerjan kantoran. Masya Allah Tabarakallah, nikmat mana lagi yang kau dustakan dari Tuhanmu??
Seketika itu saya merasa bahwa saya adalah ibu yang kaya 'harta' dan sukses. Saya pun merasa lebih bahagia. Dan saya bersemangat kembali untuk melanjutkan proyek saya ini.
Akhirnya, hari ini, di hari ke-46 ini, saya melakukan progress lagi pada proyek saya yaitu: menyelesaikan kartu tiga bagian nama bulan-bulan islam, saya pun membuat kartu asmaul husna untuk ayat-ayat selanjutnya dalam proyek, dan saya membuat memory game tentang asmaul husna.
Rencana saya sepanjang hari ini adalah menambah lagi beberapa media edukasi untuk proses keberlangsungan proyek saya. Semoga situasi rumah dan anak-anak kondusif, sehingga saya bisa menambahnya. Amiin.
#IbuProfesional
#RuangBerkaryaIbu
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Day46
No comments:
Post a Comment